Selasa, 12 Juli 2011

Cara Menghitung Berat Besi Beton

Saat ini, banyak tersedia buku dan tabel yang berisi tentang berat besi beton dengan diameternya, dalam tabel tersebut berat besi beton dihitung tiap 1 (satu) meter panjang (kg/m), yang jadi pertanyaan, apakah tiap waktu kita mesti bawa itu tabel / buku ?? gak kan !!..keliatan gak profesional dech ( amatiran he..he..he)
Mengetahui berat besi beton sangat mutlak diperlukan, dalam analisa pengerjaan Beton, tingginya harga per m3 beton faktor penentunya adalah koefesien berat besi beton tiap m³ Beton dan harga satuan dasar besi beton / kg di pasaran.

Untuk proyek-proyek pemerintah yang ditenderkan biasanya sudah disediakan draft analisa pekerjaan beton di dokumen lelang. CEK ULANG !! APAKAH KOEFISIEN BOBOT BESI SESUAI DENGAN BOBOT REAL LAPANGAN ( Panitia kadang membuat analisa berdasarkan BOW tanpa merubah koefisien Bobot Besi Beton)
Ini ada cara menghitung berat besi beton tanpa tabel, tapi yang jelas masih pake hitungan ;D
 
Rumus yang sudah jadi :
Berat per m' (kg/m') = 0,006162 x ز
Berat per batang (kg) = 0,006162 x 12 m' (panjang besi asli, dipasaran gak nyampek 12 m cuma 11.7 untuk besi marking )
 
Asal rumus :
Dengan menggunakan pendekatan rumus volume tabung.
Volume tabung = (0,25 x 3,14 x ز) x P x BJ
 
Keterangan :
Ø = diameter besi beton
P = panjang besi beton
BJ = berat jenis besi beton (7.850 kg/m³)
 
Rumus ini disederhanakan, sehingga menjadi :
Volume = 0.25 x 3.14 x ز (m²) x Panjang (m') x 7.850 kg/m³
               = 6.162,25 kg/m³ x ز (m²) x Panjang (m')
 
Contoh Perhitungan :
Menghitung berat besi Ø 10 mm per m' :
>>10 mm = 0,01 m
Sehingga menjadi :
= 6.162,25 kg/m³ x 0,01² (m²)
= 0,616225 kg/m'
 
Untuk 1 lonjor besi Ø 10 :
asumsi panjang 1 lonjor = 12 m
= 0,616225 kg/m' x 12 m
= 7,3947 kg
 
Demikian Cara Menghitung Berat Besi Beton, semoga bermanfaat ))

copied by . http://catatantukang.blogspot.com/2009/05/cara-menghitung-berat-besi-beton.html

Rabu, 06 Juli 2011

TIPS MEMBANGUN RUMAH TAHAN GEMPA

Posisi indonesia yang terletak di daerah rawan gempa memksa kita untuk lebih cermat dalam membangun sebuah rumah yang aman..pengalaman dari gempa dan tsunami dahsyat di 2004 silam lalu.membuka mata para perencana rumah agar mengembangkan konsep tahan gempa..

Sebenarnya hal yang terpenting dalam pembutan rumah tahan gempa ialah detail pembuatan dan penempatan sengkang (ring pada balok) dengan benar...dengan penempatan posisi sengkang yang benar dapat menahan rumah agar tidak roboh saat di goyang gempa..jarak kerapatan sengkang satu sama lain adalah 5cm..

namun dari pengamatan para ahli kontruksi sebagian rumah saat membangun tidak memperhatikan dasar-dasar teknis membangun yang benar. Seperti sloof ada yang tidak menggunakan besi yaitu dibuat dengan rolag ( pasangan 1 bata disusun miring), kolom menggunakan pasangan 1 bata, diatas dinding tidak diberi ring balk,(mungkin diantara pembaca ada yang bingung apa yang dimaksud dengan ring balk, sloof dan lain-lain..tidak ada ikatan antara dinding dan kuda-kuda, ada juga yang menggunakan sloof dan kolom beton tetapi besi maupun ukuran tidak sesuai yang disaratkan oleh Peraturan Beton Indonesia.
Saya sempat mengamati ada rumah yang hampir roboh, dindingnya sudah miring, ternyata ujung dari besi ring balk tidak di kni atau di tekuk, saat terjadi pergerakan, ikatan ring balk lepas.




Agar Struktur rumah yang kita buat tahan terhadap geseran ataupun gempa ( tidak roboh seketika) perlu diperhatikan dasar-dasar membangun rumah yang benar mulai dari cara membuat fondasi, membuat sloof

Dan juga perlu diperhatikan prinsip dasar agar rumah tersebut tahan terhadap gempa , setiap struktur dari bangunan harus terikat dengan baik, seperti fondasi dengan sloof, sloof dg kolom dan dinding, kolom dengan ring balk dan seterusnya, dan juga perlu diperhatikan kwalitas dari bahan bangunan, ada juga rumah yang roboh bukan masalah struktur, tetapi kwalitas bahan bangunan yang kurang baik.


(semoga menjadi pengetahuan untuk anda walaupun agak kurang jelas)



Contoh Gambar




Minggu, 03 Juli 2011

Mengenal Pondasi Cakar Ayam

Untuk pekerjaan pondasi bangunan dikenal beberapa jenis podasi, seperti pondasi umpat/setempat, pondasi dangkal, pondasi sumuran , pondasi tiang pancang. Untukn menentukan tipe pondasi harus mempertimbangkan letak kedalaman tanah keras di site yang akan dibangun. Perletakan dasar pondasi pada tanah keras, bukanlah persyaratan yang mutlak, karena masih bergantung pada beban bangunan yang harus dipikul oleh pondasi.
Misalnya, bila tanah keras terletak sangat dalam dan tanah permukaan tidak memiliki daya dukung tinggi, tapi karena tekanan bangunan ke tanah dasar kecil, maka cukup dipakai pondasi dangkal dan tidak diperlukan pondasi pile.

Pondasi sistem cakar ayam termasuk pondasi dangkal, karena kedalaman dasar pondasi kurang dari 3 meter, sangat kecil dibanding dengan lebar pondasinya. Pemakaian jenis pondasi ini umumnya menggantung pada lapisan tanah permukaan.
Berdasarkan bentuknya yang melebar itu, maka pondasi ini termasuk tipe pondasi rakit (raft foundation). Karena pelat cakar ayam yang tipis (sekitar 10-20 cm) maka pondasi ini termasuk tipe pondasi yang fleksibel, sehingga cara perancangan berbeda dengan pondasi rakit lainnya yang biasanya pelat pondasinya lebih kaku.

Struktur Pondasi Cakar Ayam
Pondasi cakar ayam terdiri dari plat beton bertulang yang relatif tipis yang didukung oleh buis-buis beton bertulang yang dipasang vertikal dan disatukan secara monolit dengan plat beton pada jarak 200-250 cm. Tebal pelat beton berkisar antara 10-20 cm, sedang pipa-buis beton bertulang berdiameter 120 cm, tebal 8 cm dan panjang berkisar 150-250 cm. Buis-buis beton ini gunanya untuk pengaku pelat. Dalam mendukung beban bangunan, pelat buis beton dan tanah yang terkurung di dalam pondasi bekerjasama, sehingga menciptakan suatu siatem komposit yang di dalam cara bekerjanya secara keseluruhan akan identik dengan pondasi rakit (ralft foundatin).

Mekanisme sistem podasi cakar alam dalam memikul beban dari hasil pengamatan adalah sebagai berikut:
Bila diatas pelat bekerja beban titik, maka beban tersebut membuat pelat melendut. Lendutan ini menyebabkan buis-buis cakar ayam berotasi. Hasil pengamatan pada model menunjukkan riotasi cakar terbesar adalah pada cakar yang terletak di dekat beban.

Rotasi cakar memobilisasi tekanan tanah lateral di belakang cakar-ayam dan merupakan momen yang melawan lendutan pelat. Dengan demikian, cara mengurangi lendutan pelat, semakin besar momen lawan cakar untuk melawan lendutan maka semakin besar reduksi lendutan.
Momen lawan cakar dipengaruhi oleh dimensi cakar dan kondisi kepadatan (kuat geser) tanah disekitar cakar,yaitu semakin panjang (dan juga lebar) cakar, maka semakin besar momen lawan terhadap lendutan pelat yang dapat diperoleh.

Kondisi Yang Cocok Untuk Sistem Cakar Ayam.
Berdasar riset terungkap bahwa sistem Cakar Ayam sangat cocok pada kondisi beban-beban berat yang bekerja pada jangka pendek (Short-term loading). Bila dipakai untuk mendukung beban statis/permanen yang bekerja pada waktu lama (long term loading), maka tekanan pondasi pada tanah dasar yang lunak harus diperhitungkan terhadap penurunannya, terutama penurunan konsolidasi.
Untuk beban jangka pendek, seperti roda pesawat atau beban roda kendaraan berat, dimana Sistem Cakar Ayam terletak pada tanah asli atau pada tanah urugan yang tidak banyak mengakibatkan penurunan pondasi (yang umumnya tanah lunak) di bawahnya, maka setelah unloading (kendaraan/beban lewat, momen lawan oleh tekanan tanal lateral di sekitar Cakar Ayam akan mengembalikan posisi pelat ke kedudukannya semula.

Jika Sistem Cakar Ayam digunakan untuk mendukung beban statis dan permanen yang relatif berat, fungsi Cakar dalam mereduksi lendutan pelat menjadi berkurang. Karena jika cakar secara permanen berotasi, maka akan menyebabkan tanah di sekitar cakar mengalami konsolidasi primer, yang menyebabkan pelat melendut secara bertahap sesuai dengan berjalannya waktu. Kecuali itu, lendutan pelat dan rotasi cakar juga dipengaruhi oleh konsolidasi sekunder (crep) yang juga akan menyebabkan efek yang sama.
Bila Sistem Cakar Ayam diletakkan di atas tanah urugan dan buis-buis Cakar Ayam hanya menggantung saja pada badan urugan, maka oleh karena urugan tersebut, maka tanah pondasi mengalami penurunan konsolidasi. Hal ini disebabkan Sistem Cakar Ayam akan mengikuti penurunan tanah di bawahnya. Karena itu, bila menerapkan Sistem Cakar Ayam di atas urugan yang tinggi, seyogyanya sebelum tanah dasar diurug (di mana Sistem Cakar Ayam bertumpu) maka harus dilakukan perbaikan tanah dahulu. Misalnyadengan preloading dan pemasangan drainase vertikal atau dengan metode lain. Bagian yang dilakukan perbaikan tanah ini, hanya pada bahian tertentu dari jalan raya yang terletak pada timbunan yang tinggi dan terletak di atas tanah lunak. Dengan demikian, pemakaian pondasi cakar ayam tidak harus menyeluruh di bagian jalan yang akan dibangun jalan raya.

Jika aplikasi pondasi Cakar Ayam pada bangunan gedung, harus diperhitungkan tekanan pondasi ke tanah dasar, agar tidak menimbulkan penurunan yang berlebihan, terutama penurunan pondasi ke tanah dasar, agar tidak menimbulkan penurunan yang berlebihan, terutama penurunan yang tidak seragam (differential settlement). Karena sifatnya yang flexible, maka hubungan kolom pelat Cakar Ayam umumnya dengan pengaku, untuk mereduksi penurunan yang tidak seragam itu.